Khalifah Harun al-Rasyid berkata kepada guru anak-anaknya. “Amirul Mukminin telah mempercayai kamu dengan segala senang hati, maka bertanggung jawablah atas anak ini dan jadikanlah ia agar mematuhimu. Ajarkanlah kepadanya al-Quran, berilah ia pengetahuan dan penerangan, ajarkanlah kepadanya cara membaca dan menghafal syair, jelaskan padanya sunah Nabi, ajari ia berpidato dan cara mengakhirinya, jangan perbolehkan ia tertawa kecuali bila ada sebabnya. Lebih-lebih jangan biarkan satu jam berlalu tanpa kamu berikan satu pelajaran kepadanya. Tetapi janganlah engkau melampaui batas sehingga ia bosan dan lelah. Janganlah kamu biarkan ia menganggur. Disiplinkan ia sedapat mungkin tetapi dengan ketulusan dan kasih sayang”.
Beberapa hadis Rasulullah s.a.w. mengungkapkan beberapa prinsip pendidikan anak, antaranya: “Muliakan anak-anakmu dan ajarkan kepadanya adab (akhlak)… Seseorang yang memberikan disiplin kepada anaknya lebih baik daripadanya memberi wang setiap hari… Bermain-mainlah dengan anakmu hingga ia berumur 7 tahun, kemudian latihlah untuk berdisiplin untuk 7 tahun berikutnya, setelah itu biarkanlah ia tidak bergantung kepadamu lagi”.
Dalam sebuah hadis Rasulullah s.a.w. bersabda bermaksud:”Didiklah anak-anakmu, kerana mereka dilahirkan untuk suatu waktu yang bukan waktumu”.
Dalam hadis lain disebutkan: “Anak yang soleh adalah tanaman harum dari syurga”.